Yogyakarta, lsq-arrahmah.com – Pondok Pesantren Lingkar Studi al-Qur’an (LSQ) ar-Rahmah baru saja dikunjungi oleh sekretaris Dubes RI untuk Aljazair, pada Senin malam (1/1/2018) yang lalu. Muhammad Nur Hayyid, atau yang biasa disapa Gus Hayyid tiba di pesantren LSQ sekitar pukul 20.00 WIB dan langsung bertemu dengan pengasuh pesantren LSQ ar-Rahmah, Dr. H. Abdul Mustaqim. Selepas bertamu di rumah pengasuh, Gus Hayyid langsung menemui para santri di ruang joglo pesantren LSQ.
Acara yang dimoderatori oleh salah seorang santri yang bernama Muhammad Abdul Hanif ini berlangsung sejak pukul 21.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Dalam penjelasannya, pengasuh pesantren LSQ ar-Rahmah menerangkan maksud kedatangan Gus Hayyid yang hendak berbagi pengalaman sekaligus memberi motivasi kepada para santri. “Tujuan saya sebenarnya hendak menemui istri saya di Pacitan. Namun Pak Mustaqim menginginkan saya untuk mampir sebentar di pondoknya supaya bertemu dengan para santri.” Papar Gus Hayyid lebih lanjut.
Tokoh yang juga menjabat sebagai Sekjen HIPSI tersebut mengungkapkan, bahwa dalam menuntut ilmu, santri setidaknya melakukan enam hal yang seharusnya dilakukan. “Pertama, niat harus diperdalam lalu sebagai hamba, kita harus berbaik sangka kepada-Nya. Ketiga yaitu harus bertakwa kepada Allah. Selanjutnya, sebagai pelajar juga harus tahu bagaimana tahapan-tahapan dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan. Tak lupa, santri harus banyak berdoa dan mendoakan kedua orang tua. Dan yang paling penting, santri harus mendekati Allah jika ingin sukses dengan banyak beribadah serta melakukan amal-amal shalih.” Jelas alumni Tafsir Hadis UIN Sunan Kalijaga ini.
Lebih lanjut, ia menerangkan apa saja amal ibadah yang baik untuk dilakukan oleh para santri. “Banyak-banyak bershalawat dan membaca istighfar di mana dan kapan saja, tidak lupa mendoakan kedua orang tua, mengerjakan puasa sunnah, melakukan shalat sunah rawatib, dan yang paling penting ialah banyak membaca al-Qur’an, menghafalkan, lalu memahaminya.” Lanjut mantan Ketua Redaksi Detik com tersebut.
Acara kemudian disambung dengan sesi tanya-jawab dengan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris. Sekitar lima orang santri bertanya kepada Gus Hayyid berkenaan dengan pengalaman, studi, serta langkah-langkahnya sehingga bisa menjadi orang yang sukses. Sebelum poto bersama, Gus Hayyid menyampaikan pesannya kepada para santri, “Kalian yang belajar di Tafsir Hadis tidak usah minder. Karena kalian di sana mempelajari al-Qur’an dan itu ganjarannya sangat besar dari Allah. Namun harus dibarengi juga dengan peningkatan akademik serta skill kalian.” Terang Gus Hayyid. (Ahn)
Please comment with your real name using good manners.